Internetworking

Pesan – pesan yang dikirimkan melaui PING :

* Reply
* Echo
* Unreacheable
* Redirect Form
* Time Exeeded

Pesan Unreacheble pada PING terjadi ketika pengirim dan penerima terdapat pada jaringan yang berbeda dan juga pada pengirim belum mempunyai default gateway .

IGMP (Internet Group Multicast Protocol ) pengiriman datanya menggunakan cara multicast , dimana yang dimaksud multicast adalah data yang dikirimkan pada destination adalah data sebagian dari data sepenuhnya . Jadi missal ada 2 Destination maka data yang dikirim kan oleh Source akan dibagi 2 , sebagian data untuk Destination 1 dan sebagian lagi untuk Destination 2 .

Syarat yang harus dimiliki oleh client agar bias menggunakan protocol BOOTP.Sebuah client baru bias menggunakan protocol BOOTP apabila pada client tersebut terdapat Ethernet Card & Boot Lan .

secara singkat cara kerja dari DHCP :
Dalam DHCP pertama yang dilakukan yaitu Client melakukan broadcast ( Untuk Mencari DHCP server ) Mengirim DHCP request , setelah itu server akan mengirim DHCP offer dan setelah client Mendapatkan IP akan mengirim DHCP actknowledge .

Connectionless – Oriented adalah suatu komunikasi dimana pengirim tidak peduli apakah penerima sudah siap apa belum untuk menerima data yang akan dikirimkan , sehingga dalam connection – oriented tidak ada yang namanya error cheking . Contoh yang bias diumpamakan seperti proses connection oriented adalah proses pengiriman surat pada tujuan apa tidak .
Connection Oriented adalah kebalikan dari connection oriented yaitu suatu komunikasi dimana pengirim data akan memperhatikan atau melihat apakah si penerima siap untuk menerima data atau tidak , dan juga apakah data sudah sampai atau belum . Contoh yang paling mudah umtuk connection oriented ini adalah proses melakukan komunikasi lewat telepon .

Macam - Macam Protokol, Port dan Fungsinya
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Protocol digunakan untuk menentukan jenis layanan yang akan dilakukan pada internet.

* HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen, port yang digunakan adalah port 80

* Gopher adalah aplikasi yang dapat mencari maklumat yang ada di Internet, tetapi hanya “text base” saja, atau berdasarkan teks.Untuk mendapatkan maklumat melalui Gopher, kita harus menghubungkan diri dengan Gopher server yang ada di Internet. Gopher merupakan protocol yang sudah lama dan saat ini sudah mulai di tinggalkan karena penggunaannya tidak sesedeharna HTTP.

* FTP (File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork. FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP. Pada umumnya browser-browser versi terbaru sudah mendukung FTP.

* Mailto, Protokol mailto digunakan untuk mengirim email melalu jaringan internet.

* TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) merupakan standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.

* UDP (User Datagram Protocol) adalah TCP yang connectionless. Hal ini berarti bahwa suatu paket yang dikirim melalui jaringan dan mencapai komputer lain tanpa membuat suatu koneksi. Sehingga dalam perjalanan ke tujuan paket dapat hilang karena tidak ada koneksi langsung antara kedua host, jadi UDP sifatnya tidak realibel, tetapi UDP adalah lebih cepat dari pada TCP karena tidak membutuhkan koneksi langsung.

* DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.

* PPP (Point to Point) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol(SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara simultan. PPP didefinisikan pada RFC 1661 dan RFC 1662.

* SLIP (Serial Line Internet Protokol) merupakan sebuah protokol yang memungkinkan pemindahan data IP melalui saluran telepon. Alat bantu lainnya dalam SLIP adalah PPP yang mendeteksi kesalahan dan konfigurasi. Sistem ini memerlukan satu komputer server sebagai penampungnya, dan secara perlahan-lahan akan digantikan oleh standar PPP yang memiliki kecepatan proses lebih tinggi.

* ICMP (Internet Control Message Protocol) adalah salah satu protokol inti dari keluarga protokol internet. ICMP utamanya digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk mengirim pesan kesalahan yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa komputer tujuan tidak bisa dijangkau. ICMP berbeda tujuan dengan TCP dan UDP dalam hal ICMP tidak digunakan secara langsung oleh aplikasi jaringan milik pengguna. salah satu pengecualian adalah aplikasi ping yang mengirim pesan ICMP Echo Request (dan menerima Echo Reply) untuk menentukan apakah komputer tujuan dapat dijangkau dan berapa lama paket yang dikirimkan dibalas oleh komputer tujuan.

* POP3 (Post Office Protocol version 3) adalah protokol yang digunakan untuk mengambil surat elektronik (email) dari server email. Protokol ini erat hubungannya dengan protokol SMTP dimana protokol SMTP berguna untuk mengirim surat elektronik dari komputer pengirim ke server. Protokol POP3 dibuat karena desain dari sistem surat elektronik yang mengharuskan adanya server surat elektronik yang menampung surat eletronik untuk sementara sampai surat elektronik tersebut diambil oleh penerima yang berhak. Kehadiran server surat elektronik ini disebabkan kenyataan hanya sebagian kecil dari komputer penerima surat elektronik yang terus-menerus melakukan koneksi ke jaringan internet. Protokol ini dispesifikasikan pada RFC 1939 , port yang digunakan adalah port 110 .

* IMAP (Internet Message Access Protocol). Protokol ini sama dengan protokol POP (sama-sama protokol untuk nge download email), kelebihan protokol ini dibandingkan dengan POP, IMAP memungkinkan email tetap berada di mail server. Identitas protokolnya port 143.

* SMTP (Simple Mail Transfer Protocol). Protokol ini digunakan untuk pengiriman email dengan menggunakan aplikasi email client (outlook express, eudora, thunderbird), dengan identitas port 25.

* HTTPS (HyperText Transport Protocol Secure) memiliki pengertian sama dengan HTTP tetapi dengan alasan keamanan (security), HTTPS memberi tambahan Secure Socket Layer (SSL). Umumnya website yang menggunakan HTTPS ini adalah website yang memiliki tingkat kerawanan tinggi yang berhubungan dengan masalah keuangan dan privacy dari pelanggannya seperti website perbankan dan investasi.

Teknologi HTTPS protocol mencegah kemungkinan "dicurinya" informasi penting (credit card adalah contoh yang paling serinf disebut-sebut) yang dikirimkan selama proses komunikasi berlangsung antara user dengan web server (atau sebaliknya). Secara teknis, website yang menggunakan HTTPS akan melakukan enkripsi terhadap informasi (data) menggunakan teknik enkripsi SSL. Dengan cara ini meskipun seseorang berhasil "mencuri" data tersebut selama dalam perjalanan user web server, orang tersebut tidak akan bisa membacanya karena sudah diubah oleh teknik enkripsi SSL.

* SSH (Secure Shell Hosting) adalah aplikasi pengganti remote login seperti telnet, rsh, dan rlogin, yang jauh lebih aman. Dikembangkan pertamakali oleh OpenBSD project dan kemudian versi rilis p (port) di-manage oleh team porting ke sistem operasi lainnya, termasuk sistem operasi Linux. Fungsi utama aplikasi ini adalah untuk mengakses mesin secara remote. Bentuk akses remote yang bisa diperoleh adalah akses pada mode teks maupun mode grafis/X apabila konfigurasinya mengijinkan. scp yang merupakan anggota keluarga ssh adalah aplikasi pengganti rcp yang aman, keluarga lainnya adalah sftp yang dapat digunakan sebagai pengganti ftp, port yang digunakan adalah port 22 .

* Telnet (TeleNetwork) adalah remote login yang dapat terjadi di internet karena ada service dari protocol TELNET. Dengan Telnet memungkinkan kita untuk mengakses komputer lain secara remote melalui internet.Dalam bahasa yang mudah kita dapat memberikan perintah kepada komputer lain baik membuat file,mengedit,menghapus dan menjalankan suatu perintah hanya melalui komputer di depan meja kita.Telnet banyak di pakai dalam mesin berbasis UNIX dan sangat jarang aplikasi telnet pada mesin berbasis Windows NT/2000, port yang digunakan adalah port 23

* LDAP (Lightweight Directory Access Protocol) adalah suatu bentuk protokol client-server yang digunakan untuk mengakses suatu directory service. Pada tahap
awalnya, LDAP digunakan sebagai suatu front-end bagi X.500, tetapi juga dapat digunakan bersama directory server yang stand-alone dan juga yang lainnya.

* SSL (Secure Socket Layer) adalah Protokol berlapis. Dalam tiap lapisannya, sebuah data terdiri dari panjang, deskripsi dan isi. SSL mengambil data untuk dikirimkan, dipecahkan kedalam blok-blok yang teratur, kemudian dikompres jika perlu, menerapkan MAC, dienkripsi, dan hasilnya dikirimkan. Di tempat tujuan, data didekripsi, verifikasi, dekompres, dan disusun kembali.

Protokol Komunikasi
Pada TCP/IP terdapat beberapa protokol sub yang menangani masalah komunikasi antar komputer. TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis, diantaranya adalah :

Protokol lapisan aplikasi : bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).

Protokol lapisan antar-host : berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).

Protokol lapisan internetwork : bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).

Protokol lapisan antarmuka jaringan : bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).

JENIS - JENIS PORT DAN FUNGSINYA

* Port 80, Web Server

Port ini biasanya digunakan untuk web server, jadi ketika user mengetikan alamat IP atau hostname di web broeser maka web browser akan melihat IP tsb pada port 80,

* Port 81, Web Server Alternatif

ketika port 80 diblok maka port 81 akan digunakan sebagai port altenatif hosting website

* Port 21, FTP Server

Ketika seseorang mengakses FTP server, maka ftp client secara default akan melakukan koneksi melalui port 21 dengan ftp server

* Port 22, SSH Secure Shell

Port ini digunakan untuk port SSH

* Port 23, Telnet

Jika anda menjalankan server telnet maka port ini digunakan client telnet untuk hubungan dengan server telnet

* Port 25, SMTP(Simple Mail Transport Protokol)

Ketika seseorang mengirim email ke server SMTP anda, maka port yg digunakan adalah port 25

* Port 2525 SMTP Alternate Server

Port 2525 adalah port alternatifi aktif dari TZO untuk menservice forwarding email. Port ini bukan standard port, namun dapat diguunakan apabila port smtp terkena blok.

* Port 110, POP Server

Jika anda menggunakan Mail server, user jika log ke dalam mesin tersebut via POP3 (Post Office Protokol) atau IMAP4 (Internet Message Access Protocol) untuk menerima emailnya, POP3 merupakan protokol untuk mengakses mail box

* Port 119, News (NNTP) Server

* Port 3389, Remote Desktop

Port ini adalah untuk remote desktop di WinXP.

* Port 445, SMB over IP, File Sharing

Kelemahan windows yg membuka port ini. biasanya port ini digunakan sebagai port file sharing termasuk printer sharing, port inin mudah dimasukin virus atau worm dan sebangsanya.

Flow control adalah suatu fungsi yang bertujuan untuk mengatur aliran data yang dikirimkan .
Contohnya pada 2 komputer yang memiliki kecepatan akses data yang berbeda , misalnya
komputer A sebagai pengirim yang memilki kecepatan akses lebih tinggi dari pada komputer
B yang berfungsi sebegai penerima . Pada kondisi seperti ini flow kontrol akan memberi tahu
Kepada pengirim untuk menunda pengiriman karena komputer B masih dalam proses
Pengiriman data ketika data yang dikirimkan kapasitasnya besar , setelah komputer B selesai
Menerima data flow control akan member tahu lagi silahkan data dikirim .

Konsep tcp adl seperti dibawah ini
Sender send packet 1 --------> Receiver
<-------- Receive packet 1 and reply with ack 1 Receive ACK send packet 2 ---------->


Prinsip kerja dari error recovery adalah pertama – tama pada sisi sender data dikompres setelah dikompress data dikirim . Pada sisi receiver data di decompress dan diterima . Data yang sudah diterima tadi Dikompres dan dikirim dari receiver ke sender . Di sender data dikompress dan dibandingkan dengan data yang dikirimkan awal tadi . Jika datanya sama maka pengiriman berhasil tapi jika tidak sama maka data akan dikirim ulang seperti pada tahap awal tadi .

Read more...

Routing

Routing Statik dan Dinamik
Secara umum mekanisme koordinasi routing dapat dibagi menjadi dua, yaitu: routing statik dan routing dinamik.
Pada routing statik, entri-entri dalam forwarding table router diisi dan dihapus secara manual, sedangkan pada routing dinamik perubahan dilakukan otomatis melalui protokol routing.
Routing statik adalah pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut.
Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar. Apalagi jika Anda ditugaskan untuk mengisi entri-entri di seluruh router di Internet yang jumlahnya banyak sekali dan terus bertambah setiap hari. Tentu repot sekali!

Routing dinamik adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entri-entri forwarding table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.
Berikut ini tabel perbedaan yang spesifik untuk kedua jenis routing.
            Perbedaan routing statik dan routing dinamik

Routing Statik                                   
Routing Dinamik
Berfungsi pada protokol IP
Berfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi informasi routing
Router membagi informasi routing secara otomatis
Routing tabel dibuat dan dihapus secara manual
Routing tabel dibuat dan dihapus secara dinamis oleh router
Tidak menggunakan routing protocol
Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed system seperti router
Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX


Contoh Routing protokol :

Routing information protkol(RIP)
Interior gateway routing protkol(IGRP)
Enhanced interior gateway routing protkol(EIGRP)
Open shortest path first(OSPF)
Routed protkol digunakan untuk trafik user langsung.
Routed protkol menyediakan informasi untuk melewatkan paket yang akan diteruskannya dari stau host kehost yang lai berdasarkan alamatnya.

Contoh Routed protokol :
-Internet Protokol(IP)
-Internet paket exchange(IPX).

Informasi yang dibutuhkan dalam routing :
-Alamat tujuan/destination address.
-Mengenal sumber informasi
-Menemukan rute
-Pemilihan rute
-Menjaga informasi routing.

Tabel routing : Sebuah router mempelajari informasi routing dari mana sumber dan tujuannya yang kemudian di tempatkan pada tabel routing. Router akan berpatokan pada tabel ini. untuk memberi tahu port yang akan digunakan untuk meneruskan paket ke alamat tujuan.
 
Distance Vector Routing
RIP dan IGRP keduanya menggunakan metoda distance vector routing, walaupun IGRP menawarkan banyak pengembangan dari RIP.

Memahami Routing - Hop Count
Pada contoh berikut, kita menggunakan hop count sebagai suatu metric cost untuk mengetahui network. Router #1 hanya mengetahui network-2 yang terhubung kepada router tersebut saja yaitu network A dan B. Dan masing-2 network mempunyai harga 1 hop count untuk melintas dari satu network A ke B atau sebaliknya. Pengetahuan ini di broadcast kepada router-2 tetangganya, sehingga router #2 yang hanya mengetahui network B dan C menambah dalam tabelnya dengan pengetahuan network A yaitu 2 hop count.
Router #2 mengetahui network yang terhubung kepadanya saja yaitu network B dan C, dan membroadcast pengetahuannya kepada router #3 dan router #1. Router #1 menambah dalam tabelnya network C yang berharga 2 hop count. Router #3 yang hanya mengetahui network C dan D menambah dalam tabelnya network B yang berharga 2 hop count. Begitu seterusnya router-2 memperlajari routing information dari router disebelahnya sehingga bisa digambarkan seperti pada table dibawah berikut ini setelah semua router mencapai convergence.
Router 1
Router 2
Router 3
Network A = 1 hop
Network A = 2 hop
Network A = 3 hop
Network B = 1 hop
Network B = 1 hop
Network B = 2 hop
Network C = 2 hop
Network C = 1 hop
Network C = 1 hop
Network D = 3 hop
Network D = 2 hop
Network D = 1 hop
Distance Vector routing mempunyai prinsip-2 berikut:
  • Router mengirim update hanya kepada router tetangganya
  • Router mengirim semua routing table yang diketahuinya kepada router tetangganya
  • Table ini dikirim dengan interval waktu tertentu, dimana setiap router dikonfigure dengan interval update masing-2
  • Router memodifikasi tabelnya berdasarkan informasi yang diterima dari router teangganya.
Karena router-2 menggunakan metoda distance vector routing dalam mengirim informasi table routing secara keseluruhan dengan interval waktu yang tertentu, mereka ini rentan terhadap suatu kondisi yang disebut routing loop (juga disebut sebagai kondisi count-to-infinity). Seperti halnya dengan bridging loop pada STP, routing loop terjadi jika dua router berbagi informasi yang berbeda.
Metoda-2 berikut dapat digunakan untuk meminimalkan efek dari routing loop:
  • Split horizon, metoda split ini memungkinkan router melakukan trackin terhadap datang nya informasi dari router mana. Router tidak melaporkan informasi routing kepada router pada jalur yang sama. Dengan kata lain router tidak melaporkan informasi kembali kepada router yang memberi informasi tersebut. 
  • Distance Vector - Hold down
    Metoda Distance Vector mempunyai keuntungan berikut:
    • Relative terbukti stabil, yang merupakan algoritme original routing
    • Relative gampang dipelihara dan di implementasikan
    • Kebutuhan bandwidth bisa diabaikan untuk environment LAN typical.
    Kerugian dari Distance vector adalah sebagai berikut:
    • Membutuhkan waktu yang relative lama untuk mencapai convergence (update dikirim dengan interval waktu tertentu).
    • Router melakukan kalkulasi routing table nya sebelum mem-forward perubahan tabelnya
    • Rentan terjadinya routing loop
    • Kebutuhan bandwidth bisa sangat besar untuk WAN atau environment LAN yang kompleks.
    LINK STATE ROUTING
    Pada dasarnya baik distance vector dan link state routing mempunyai tujuan yang sama yaitu mengisi routing tables dengan route terbaik dan terkini. Akan tetapi perbedaanya terletak pada bagaimana keduanya melakukan tugasnya mengisi routing tables. Perbedaan terbesar antara kedua methoda adalah bahwa distance vector melakukan advertise informasi hanya sedikit. Pada dasarnya distance vector routing protocols mengetahui router-router lain ada hanya jika router-router tersebut melakukan broadcast update routing kepadanya.
    Jika distance vector protocol dalam suatu router menerima suatu routing update, update routing tersebut tidak mengatakan banyak hal tentang router-router lain diluar router sekitarnya dari yang mengirim update route tersebut. Jadi hanya neighboring router disekitarnya saja yang ia kirimkan informasinya. Sebaliknya link state routing protocols melakukan advertise sejumlah data yang besar tentang topology jaringan dan router melakukan computasi dengan memakan power CPU yang besar untuk memahami data topology jaringan tersebut. Bahkan mereka mengenal router tetangganya sebelum melakukan pertukaran routing informasi. Lihat juga topology untuk jaringan LAN.

    Gambar berikut adalah diagram yang menyajikan secara grafis bagaimana router melakukan advertise dengan link state routing protocol. Router B mengatakan kepada router A metric dari masing-2 link yang bersangkutan yang ada pada jaringan, ketimbang router B mengatakan berapa metric atau cost dari suatu route seharusnya, jadi terserah router yang menerima bagaimana dia mengelolah data topology jaringan dengan masing-2 metric atau cost di setiap link. Disamping itu juga router B mengatakan kepada router A semua router yang ada pada jaringan termasuk subnet yang menempel pada masing-2 router dan juga statusnya. Jadi semacam peta model matematis tentang topology jaringan yang ada.
     
    Berikut adalah point-point yang perlu diketahui mengenai Link state routing protocol:

        * Router melakukan broadcast LSP ke semua router yang umum disebut sebagai Flooding
        * Router mengirim informasi hanya mengenai link mereka sendiri
        * LSP dikirim dengan interfal regular dan juga jika salah satu kondisi berikut terjadi:
    • Datang neighbor baru
    • Neighbor telah pergi / mati
    • Cost ke neighbor berubah
    • Router menggunakan LSP untuk membangun routing table mereka dan melakukan kalkulasi route terbaik
    • Router memilih route berdasarkan route terpendek dengan menggunakan suatu algoritma yang disebut sebagai shortest path first (SPF)
    • Network administrator mempunyai fleksibilitas yang besar dalam men-setting metric untuk digunakan kalkulasi route

    Link state routing bersifat kurang rentan terhadap routing loops, akan tetapi membutuhkan routines yang complex dan rumit untuk menemukan route dan meng-kalkulasi paths.

    Problem dan Solusi Mengenai Link State
    Walaupun lebih stabil dibandingkan distance vector, metoda link state mempunyai masalah berikut:
    1. Membutuhkan resource router yang tinggi baik power dan memori
    2. Menghasilkan traffic yang sangat tinggi saat pertama kali LSP membanjiri jaringan (Flooded). Akan tetapi jika konfigurasi inisialisasi ini sudah stabil, maka traffic dari link state ini sangat kecil dibandingkan dari distance vector
    3. Memungkinkan delay atau bahkan lost, menyebabkan jaringan yang inkonsistant. Hal ini umumnya menjadi masalah pada jaringan yang besar jika bagian-2 jaringan datang on line pada saat yang berbeda atau jika link bandwidth antar link berbeda (misal pada jaringan ISP yang lebar akan berbeda dengan jaringan lainnya). Masalah ini lah yang biasanya jadi yang terbesar

    Berikut adalah solusi yang sering di implementasikan untuk mengatasi beberapa effect mengenai informasi LSP yang inkonsisten.
    1. Rate dari LSP update dikurangi untuk menjaga informasi tetap konsisten
    2. Router bisa dikelompokkan kedalam area. Router-2 berbagi informasi dalam satu area, sementara router-2 yang ada pada area border saling bertukar informasi antar area.
    3. LSP bisa diidentifikasi dengan suatu stempel waktu, sequence atau ID number, atau aging timer untuk menjamin proper synchronization.
    4. Satu router dalam masing-2 area di serahi tugas sebagai sumber authoritative dari routing informasi (yang disebut sebagai designated router). setiap area router menerima update dari designated router.

    Keuntungan dan Kerugian dari Link State

    Link State mempunyai beberapa keuntungan dibanding distance vector:
    1. Waktu convergence lebih cepat karena update diforward segera
    2. Tidak rentan terhadap routing loops
    3. Tidak rentan terhadap informasi yang salah karena hanya informasi tangan pertama saja yang di broadcast
    Kerugian dari Link State
    1. Algoritma Link State memerlukan power CPU dan memory yang tinggi untuk melakukan kalkulasi topology jaringan dan memilih route
    2. Menaikkan traffic jika terjadi perubahan topology

    Link State sangat handal dan banyak diterapkan pada jaringan Enterprise dan ISP.
    Perbedaan dari RIP, RIPv2, IGRP, EIGRP???
    • RIP
    - Routing Classfull
    - Time converge lambat
    - Tidak support VLSM
    - Maks 15 hop berbeda
    • RIPv2
    - Routing classless
    - Support VLSM
    - Update secara multicast
    • IGRP
    - Routing Classfull
    - Maks 225 hop
    - Time convergence lambat
    - Tidak support VLSM
    • EIGRP
    - Routing Classless
    - Time convergence cepat
    - Cocok untuk jaringan besar
    2. Perbedaan dari OSPF, IS-IS???
    • OSPF
    - Semua vendor dapat menggunakan protokol ini
    - Dapat memilih jalur routing yang memiliki nilai cost matrik yang paling kecil.
    - Dirancang untuk IPv4
    • IS-IS
    - Efisien dalam penggunaan bandwidth jaringan.
    - Tidak menggunakan IP untuk membawa informasi routing pesan.
    - Bisa untuk IPv4 dan IPv6

    3. Pengertian Distance Vector dan Link State???
    Keduanya adalah algoritma yang digunakan untuk mencari routing atau destination terbaik.
    Distance Vector = menggunakan path hoop yang pendek.
    Link State = menggunakan kalkulasi, bandwidth dan delay.
      Border Gateway Protocol
    Disingkat BGP adalah inti dari protokol routing Internet. Protocol ini yang menjadi backbone dari jaringan Internet dunia. BGP adalah protokol routing inti dari Internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing antar jaringan.
  • Referensi

Read more...

Menghitung IP Subnetting untuk 1000 host ( 1 Subnetmask 1000 host)

Menghitung IP Subnetting
Untuk Network ID 165.214.32.0 dan Netmask 255.255.255.0
Soal     :           Dibutuhkan 1 subnet untuk 1000 host dengan IP Address yang berbeda-beda.
Jawab  :           Bit host = 210 = 1024, jadi 10 bit dapat menampung lebih dari 1000 host
Solusi  :           Network ID
Baris
Subnet
Subnet
Subnet Host
Host
1
11111111
11111111
000000 00
000000000
2
11111111
11111111
000001 00
000000000
3
11111111
11111111
000010 00
000000000
4
11111111
11111111
000011 00
000000000

Untuk kolom subnet dan host diatas, hanya sampai pada 4 bit atau bernilai 0-3 desimal. Pada bit subnet sebenarnya hingga 64 bit, dan subnet yang dapat digunakan hanya 64 bit Karena subnet bit pertama (000000) merupakan subnet awal dan bit terakhir yaitu (111111) merupakan Subnetmask yang baru.
Pada contoh kali ini Saya akan menguraikan 3 bit pertama saja setelah bit (000000). Karena jika dijelaskan hingga bit ke 64 bisa ga cukup halaman blog nya.. hehehehe..
a.       Baris ke-2
Subnet
Subnet
Subnet Host
Host
IP Address
Keterangan
11111111
11111111
000001 00
00000000
165.214.4.0
Subnet ID
11111111
11111111
000001 00
00000001
165.214.4.1
IP awal
11111111
11111111
000001 11
11111110
165.214.7.254
IP akhir
11111111
11111111
000001 11
11111111
165.214.7.255
IP broadcast
Penjelasan:
Pada baris ke-1 dengan subnet (000001) merupakan bit yang bernilai 1. Nilai (100 biner) sama dengan 4 dalam desimal dan host pada kolom ke-5 bernilai (00000000) sama dengan 0 dalam desimal jadi subnet id yang baru = 165.214.4.0. Pada baris ke-2 nilai host ditambah 1 bit menjadi 00000001 jadi ip awal = 165.214.4.1. Untuk ip akhir nilai host yang semula 00000001 dibalik menjadi 11111110 sehingga ip akhir = 165.214.7.254. lalu ip broadcast bit host nya ditambah 1 mejadi 11111111 jadi ip broadcast = 165.214.7.255. Coba hitung dari ip awal 4.1 sampai 7.254 berarti 254*4=1016. nilai 4 merupakan rentang dari 4 hingga 7. jadi bener donk kalau alamat ip kita cukup untuk menampung 1000 host.
b.      Baris ke-3
Subnet
Subnet
Subnet Host
Host
IP Address
Keterangan
11111111
11111111
000010 00
00000000
165.214.8.0
Subnet ID
11111111
11111111
000010 00
00000001
165.214.8.1
IP awal
11111111
11111111
000010 11
11111110
165.214.11.254
IP akhir
11111111
11111111
000010 11
11111111
165.214.11.255
IP broadcast

c.       Baris ke-4
Subnet
Subnet
Subnet Host
Host
IP Address
Keterangan
11111111
11111111
000011 00
00000000
165.214.12.0
Subnet ID
11111111
11111111
000011 00
00000001
165.214.12.1
IP awal
11111111
11111111
000011 11
11111110
165.214.15.254
IP akhir
11111111
11111111
000011 11
11111111
165.214.15.255
IP broadcast

Ketiga baris diatas yaitu baris ke-2, baris ke-3, baris ke-4 hingga baris ke-63. Mempunyai subnetmask yang sama yaitu 255.255.252.0 karena pada table dibawah ini subnet yang tersisa yaitu 6 bit karena host membutuhkan 10 bit. Jadi bit yang terakhir yaitu 111111 00 yang bernilai sama dengan 252 pada bilangan decimal. 28 27 26 25 24 23 = 252 pada baris ke 64.
Baris
Subnet
Subnet
Subnet Host
Host
1
11111111
11111111
000000 00
000000000
2
11111111
11111111
000001 00
000000000
3
11111111
11111111
000010 00
000000000
4
11111111
11111111
000011 00
000000000
64
11111111
11111111
111111 00
000000000

Read more...

About This Blog

  © Blogger template Shush by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP